Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rata-rata investor pasar modal yang aktif bertransaksi per 24 Desember 2024 mencapai 147 ribu per hari.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman menuturkan, pencapaian positif terlihat dari meningkatnya antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
"Total investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi, dan reksa dana meningkat menjadi 14,84 juta investor,” kata Iman dalam keterangan resmi, Senin (30/12/2024).
Iman menambahkan, khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan lebih dari 1 juta investor saham menjadi 6,37 juta investor saham. Selain itu, jika dilihat dari jumlah kepemilikan investor, porsi transaksi investor ritel masih stabil, yakni sebesar 32,8 persen.
Di sisi lain terlihat peningkatan pada porsi transaksi investor institusi asing dengan porsi transaksi mencapai lebih dari 36,6 persen dari total rata-rata nilai transaksi harian per November 2024.
Iman menyebut peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia juga merupakan hasil upaya edukasi dan sosialisasi pasar modal yang masif serta menjangkau masyarakat secara luas.
Hingga 27 Desember 2024, di seluruh Indonesia telah berlangsung 33.955 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 57,4 juta orang.
"Dari seluruh kegiatan tersebut, BEI tetap mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi dengan tetap melaksanakan kegiatan secara daring,” pungkas Iman.
Kapitalisasi Pasar Saham Naik pada 2024
Sebelumnya, pada 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dinamis. IHSG sempat menyentuh level terendah dan mencatatkan harga tertinggi baru pada 2024.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan IHSG merosot sebesar 3,25 persen secara year to date hingga 27 Desember 2024 yaitu ke level 7.036.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengungkapkan, meskipun mencapai level terendah, pada 2024, IHSG sempat menyentuh All Time High (ATH) atau harga tertinggi baru.
“Pada 19 September 2024, kita pernah mencapai all time high, yaitu level 7.905,” kata Iman dalam konferensi pers peresmian penutupan perdagangan BEI, Senin (30/12/2024).
Iman menambahkan, dari sisi kapitalisasi pasar juga sempat mencapai ATH pada 19 September 2024 yaitu mencapai Rp 13.475 triliun. Adapun secara year to date, market cap atau kapitalisasi pasar saham menguat 5,05 persen dari 29 Desember 2023 sebesar Rp 11.674 triliun hingga 27 Desember 2024 sebesar Rp 12.264 triliun.
Adapun BEI mencatat, rata-rata nilai transaksi harian tumbuh hampir 20 persen menjadi Rp 12,85 triliun per hari. Termasuk transaksi surat utang Rp 1 triliun, non-saham Rp 4,38 triliun, single stock futures Rp 1,1 miliar, dan karbon Rp 19,73 miliar.
Selain itu untuk pencatatan saham baru (IPO), BEI mencatat penurunan jumlah dibandingkan tahun lalu. Sepanjang 2024 sudah ada 41 perusahaan tercatat dengan 21 perusahaan masih berada di dalam pipeline BEI dengan potensi penghimpunan dana hingga Rp 14,3 triliun.
Sentimen Global Bebani Laju IHSG Sepanjang 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung lesu sepanjang 2024. Analis menilai, sentimen global pengaruhi laju IHSG.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan perdagangan Selasa, 24 Desember 2024, IHSG susut 2,85 persen ke posisi 7.065,74. Kinerja IHSG tersebut di kawasan Asia berada di posisi enam secara year to date. Sedangkan di Asia Pasifik berada di posisi 12 dan dunia di posisi 31. Hingga Selasa, 24 Desember 2024, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 15,20 triliun.
Sepanjang 2024, mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham transportasi dan logistik turun 20,19 persen dan pimpin koreksi. Selain itu, sektor saham teknologi merosot 10,33 persen. Lalu sektor saham industri terpangkas 7,13 persen
Disusul sektor saham infrastruktur merosot 7,01 persen, sektor saham basic materials turun 5,32 persen. Selanjutnya sektor saham keuangan turun 4,17 persen, sektor saham perawatan kesehatan melemah 3,69 persen dan sektor saham consumer nonsiklikal susut 1,98 persen.
Adapun sektor saham energi melambung 26,16 persen dan catat penguatan terbesar. Sektor saham perawatan kesehatan bertambah 3,69 persen dan sektor saham properti dan real estate naik 4,89 persen.
Analis dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono menuturkan, IHSG melemah sepanjang 2024 didorong saham blue chip. Akhir tahun, menurut Wahyu kurang meyakinkan yang biasa didorong reli santa dan window dressing.
Melihat dari sentimen, Wahyu menilai belum ada membuat IHSG menguat. Dari politik, ia menuturkan, setelah pemilihan umum (pemilu) dan pembentukan kabinet Prabowo memang wajar koreksi.
Dibayangi Sentimen Global
"Kebijakan KMP juga sebagian kurang kondusif terutama kebijakan kenaikan PPN 12 persen meski diiringi kebijakan insentif dan support, keraguan pasar wajar terjadi saat awal pemerintahan ini,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, dari sisi moneter, Wahyu menuturkan, Bank Indonesia fokus stabilkan rupiah. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga 6 persen pada 17-18 Desember 2024.
"Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan Amerika Serikat dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah,” tutur dia.
Selain itu, ia menuturkan, sentimen global signifikan pengaruhi bursa saham pada 2024. Hal itu mulai dari pelonggaran kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed), kinerja bursa saham AS atau wall street yang bullish dan kemenangan presiden terpilih AS Donald Trump.
“Lebih banyak dan signifikan dari (sentimen-red) global, yakni Fed easing, wall street bullish dan Trump win,” tutur dia.